Kamis, 11 Januari 2018

Harapan



Nelayan yg tak pernah menyerah menangkap ikan, kini terbujur kaku tak berdaya di atas realitas kehidupan, apa yang ia harapkan dari sebuah sungai yg kering?
Di otaknya yg terpikir adalah Ihktihar dengan harapan dapat bertahan hidup.

Apakah benar, Ihktihar berasal dari sebuah harapan? Apa jadinya ketika manusia membuang Harapan apakah mereka tetap akan ber Ihktihar?

Burung kecil tertunduk lesu di dalam sangkar, kedinginan dan menahan rasa lapar, tak lama kemudian induknya datang dengan membawakan 1 ekor cacing tanah panjang, mereka pun berteriak kegirangan, melihat induknya membawakan peredam bunyi jerit cacing yang ada di perutnya. beberapa minggu kemudian setelah bulu pada sayap mereka tumbuh sempurna, si Induk menunjukan cara terbang di udara dengan harapan anak anak mereka memperhatikan dan meniru cara terbang untuk dapat mencari makanannya sendiri, lalu semua anaknya mencoba meniru gerakan tersebut dengan harapan juga ia bisa cepat terbang mengarungi langit biru. Mereka pun ahkirnya berhasil, akan tetapi apakah ini berguna juga bila ada salah satu sayap anaknya tumbuh tidak normal atau cacat?


Cerita ini menggambarkan bahwa apa yg terjadi sekarang adalah harapan yg kita bayangkan dulu.Harapan dan ihktihar dapat terkikis oleh karna realitas yg ada.

Mungkin banyak para pembaca yg mempunyai pemikiran yg sama di dunia ini, ada sesuatu yg tidak mungkin kita lakukan , mungkin!!! tapi bagi sebagian para pejuang (biasa orang orang menyebut dengan sebutan orang gila), pemikiran mereka tak sama, mereka bahkan menganggap relaitas kehidupan hari ini, apapun itu, adalah sebuah tantangan dalam mewujutkan sebuah harapan.


Karna sesunggunya kita tidak dapat mengetahui apa yg akan terjadi esok, berhenti berharap hanyalah akan membunuh kesempatan dari keberhasilan.



Br/Pr













Tidak ada komentar:

Posting Komentar