Minggu, 27 Januari 2019

Keberanian mengalahkan ketakutan


Gaes gaes gaes pernah gak kalian mempunyai rasa  takut terhadap sesuatu atau ketakutan yg di sebabkan oleh beberapa hal kejadian aneh atau seuatu kejadian yg mengakibatkan trauma, contoh pelajaran sekolah misalnya Bahasa Inggris, di karenkan guru Bahasa inggris ini jahat dan setiap hari selalu mengincar kamu, menunjuk kamu yg kurang bisa Bahasa inggris untuk berbicara Bahasa inggris mungkin yg dimana setiap kali di tunjuk kamu selalu melakukan kesalahan yg mengundang atau menjadikan cela dimana guru tersebut memanfaatkan moment itu untuk marah marah dan mempermalukan kamu di hadapan teman satu kelas yg membuatmu merasa malu sampai ke tulang hehe... yg ahkirnya berdampak setiap kali ada pelajaran Bahasa inggris timbul rasa benci,takut rasa gak suka sehingga setiap pelajaran Bahasa inggris kalian merasa hari itu sangat tidak di harapkan dan mungkin akan di hindari.

Hari ini aku mau membagi sesuatu gaess menceritakan tentang pengalamanku dalam mengatasi rasa takut, jika di antara kalian merasa pernah punya rasa takut seperti contoh di atas saya pun seperti itu saya juga takut tentang misterinya hidup, banyak pertanyaan dalam otakku, hingga hari ini aku pun belum menemukan jawabannya karena hidup itu sebuah misteri yg harus di pecahkan.

Jaman lulus SMU aku gak pernah punya cita cita atau terbesit sedikit pun di otakku gaes untuk bekerja di depan laptop di dalam ruangan ber ac dengan fasilitas kantor yg sangan luar biasa dan digaji di atas UMR. Dulu cita cita awalku adalah menjadi seorang mekanik di bengkel motor atau mobil, lalu saya dan keluarga saya mencapai sebuah kesepakatan untuk setelah lulus aku akan mengikut kursus kebengkelan tahun depan, aku sengaja minta untuk libur 1 th terlebih dahulu untuk merefresh otak saya seusai kelulusan SMU.


Setahun berlalu tanpa sepengetahuan saya orang tua saya mengambil keputusan yg jauh diluar kesepakantan kita yaitu dengan memasukan saya ke universitas swasta kota dimana tempat aku tinggal. Keputusan tersebut mengubah semua persiapan bahkan rencara yg sudah aku susun setahun lalu dan mau tidak mau aku harus megikuti test masuk Universitas di sini aku merasa aku berjalan diluar rencana sehingga membuat ku kebingungan tanpa arah dan tak punya gambaran tentang masa depanku sehingga aku pun takut untuk melangkah, di tambah lagi di semester awal aku menjadi bahan bulian teman teman kelasku yg ahkirnya membuat ku jarang masuk kuliah aku malas belajar, yg berdampak nilaiku di bawah kata jelek.

Situasi ini terjadi hingga pertengahan semester bahkan aku pernah berpikir untuk keluar karna ketidak cocokan situasi, lingkungan dan kultur, dimana seorang preman yg terbiasa dengan kehidupan yg liar harus menyesuaikan diri dengan lingkungan para intelektual, hal tersebut membuatku sangat sangat prustasi dan hampir menyerah.


Tapi semuanya berubah 190 derajat saat aku mejenguk temen baik ku di penjara, saat itu dia keluar dengan senyuman yg lebar badannya bertambah gemuk tidak seperti waktu sebelum di penjara, lalu aku bertanya kepadanya, Jo awakmu kok tambah lemu? kok koyok e bahagia banget seh jo neng penjara? penasaran aku onok opo iki ?aku iki ae lho sampe kepikiran nasib mu gak enak neng kene (penjara) lah kok koen tambah sumringah ngene,cerito o jo ( Jo kamu kok tambah gemeuk? dan kelihatannya bahagia sekali di penjara? penasaran aku ada apa ini?aku kepikiran banget tentang nasibmu di penjara, km kelihatan bahagia sekali, ceritakan Jo)


Jo menjawab
Jo : yang harusnya sedih itu km, karena km masih terkungkuh dalam ketakutanmu tentang masa depan padahal Sesutu yg terlihat buruk itu belum tentu buruk.

aku : maksudmu

Jo :  Bingungkan? km tau aku, aku ini pemakai narkoba dan aku sangat percaya klo aku tidak akan bisa masuk penjara karna kelihaian ku dalam bertransaksi, kamu tau lah .

aku : ya, benar,

Jo : tapi apa yg terjadi sekarang aku ketangkap dan masuk penjara, tadinya ku strees memikirkan buruknya berada di penjara sampai aku merengek rengek ke bapak ibuku agar melakukan segala cara agar aku tidak di penjara bahkan aku sampai menyembah ke pak polisinya meminta belas kasihan agar tidak di penjara, tapi ahkirnya aku disini.


Jo : Setelah aku jalani ternyata penjara tidak seburuk yg ada di benak kita, bahkan disini aku mendapatkan kasih sayang orang tuaku yg tidak aku dapatkan saat sebelum di penjara, orang orang yg disini yg senantiasa membantu aku dan yg paling luar biasanya rasa kecanduanku terhadap narkoba sedikit demi sedikit hilang dengan sendirinya. Kesimpulaannya kita ini punya penentu arah jalan kehidupan yaitu Tuhan dan jalan cerita kehidupan yg ia berikan selalu di balut dengan yg namanya misteri/ tanda tanya yg nantinya kitalah yg akan mengukapkan misteri/tanda tanya tersebut.

Perkataan Jo ini sangat menampar aku, di sini lah titik balik kehidupanku, dimana pangalaman jo saya jadikan inspirasi semangat untuk terus melangkah mengungkap misteri kehidupanku yg mungkin salah satunya rintangan di perkulihanku dan walapun waktu yg aku tempuh cukup Panjang 5 th untuk bisa mendapatkan gelar sarjana, setidaknya hari ini aku menjadi preman yg mempunya pemikiran intelektual yg bekerja di dalam ruangan ber ac dan dapat membagi pengalaman dengan menuliskan pengalamanku di blog Dua Renjana ini.






Quote si Jo teman saya :

Kehidupan itu hanya tentang keberanian mengungkapkan misteri/tanda tanya masa depan



 
 Br/Pr



------------------------------------------------------ Tamat -----------------------------------------------------------



 
 
 





















 
 

1 komentar:

  1. Aku setuju dengan ini. sangat setuju. ketika kamu terlalu takut pikiran jd negatif trus, tapi kalo udah berani menjalaninya kadang malah tdk semenakutkan yg dibayangkan :)

    BalasHapus