taken from hotel-majapahit.com. bentuk pertama Oranje Hotel
Kota Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan. Tentu saja, menjadi salah satu kota penting semasa perjuangan Indonesia. Melihat pentingnya kota ini, sudah tentu ada banyak sekali bangunan bersejarah di Kota Surabaya. Banyak yang sudah usang, tapi masih ada juga yang masih berfungsi seperti sediakala.
Kali ini, kita akan menuju Hotel Majapahit. Hotel yang terletak di daerah tunjungan ini merupakan salah satu hotel penting sebagai tonggak perjuangan bangsa. Mungkin lebih banyak dari kita yang mengenalnya sebagai Hotel Yamato. Masih ingatkah kalian dengan Hotel Yamato??
Let's recall for a bit, hotel yang bernama asli Hotel Oranje ini dibangun pada tahun 1911 oleh Sarkies bersaudara. Ini keluarga bener-bener kaya, mereka membangun jaringan perhotelan yang ada di Indonesia seperti Hotel Niagara di Lawang, Hotel Sarkies di Batu (sekarang Hotel Kartika Wijaya), dan juga Hotel Rafless di Singapura (salah satu hotel termahal).
Bergaya Art deco, hotel ini masih mempertahankan bentuk aslinya. 90% bentuk hotel masih asli dari tahun pertama di bangun. Memang ada beberapa sisi yang direnovasi, tapi tetap tidak menghilangkan jiwa aslinya.
Kenapa hotel ini menjadi penting saat masa penjajahan? Bendera Belanda disobek ditiang atas hotel ini. Merah putih biru disobek birunya menjadi merah putih. Ahh saya yakin, kalian sekarang ingat kan dengan kejadian heroik tersebut? Pasti inget! Kalo nggak inget, sejarah dapet berapa nak??
Begitu masuk kedalam hotel ini, hmmm seketika kalian akan dibawa menuju ke masa kolonial. Aroma kemewahan kolonialisme tergambar begitu jelas di dalam hotel ini. Di bagian lobi, bisa dilihat foto pertama hotel ini dibangun, dan juga lukisan penyobekan bendera merah putih biru. Desain bangunan yang masih asli membawa kita kembali ke masa itu.
Btw, kejadian merobek bendera itu terjadi tanggal 19 September (CMIIW, karena bendera dinaikkan tanggal 18 September 1945 dan hari berikutnya pemuda Surabaya terprovokasi) ya, bukan 10 November. Tapi setiap tanggal 10 November biasanya diadakan adegan mengenang penyobekan bendera di hotel ini.
Setelah pemindahkekuasaan hotel ini dari tangan Belanda ke Jepang, akhirnya hotel ini dibeli investor lokal dan merenovasinya secara keseluruhan, dan kemudian membukanya kembali dengan nama Hotel Majapahit. Hotel bintang lima yang tak terlihat 'sombong' dengan label bintang limanya.
source : Panduan Jelajah Kota-kota Pusaka di Indonesia, Emile Leushuis dan dokumen pribadi
For personal review can be read here
Pr/Br
Tidak ada komentar:
Posting Komentar