taken from google, as the source shows in picture
Kamu suka belajar Bahasa asing? Terutama Bahasa selain
Bahasa Inggris? Dan ada orang yang meremehkan kamu dan bilang, ‘Ngapain belajar
Bahasa asing, emang Bahasa Indonesia kamu udah bener? Dasar nggak nasionalis.
Golongan kumpeni kamu’. Pernah kah kalian mendengar hal seperti itu? Jika
memang iya, tenang saja. Jangan berkecil hati. Itu hanya sifat iri teman kalian
yang tidak mampu berbahasa asing seperti kamu.
Otak manusia yang tidak cakap berbahasa asing biasanya otak
para eksakta. Itu nggak salah kok, memang begitu adanya. Otak kanan dan kiri
mereka tidak seimbang, sehingga otaknya hanya bergerak ke satu sisi saja.
Begitu pula sebaliknya, orang yang mahir dalam Bahasa asing dan seni, bisa jadi
sangat membenci dunia yang berhubungan dengan eksakta. Tapi, itu tidak
semuanya. Saya orang eksakta yang sangat mencintai Bahasa asing (suka belajar
Bahasa asing).
Beberapa kalipun diejek dan diremehkan teman satu angkatan
karena belajar Bahasa asing. Katanya, dibodohin kumpeni. Yang mereka sering
jadikan senjata adalah ‘kamu belajar Bahasa asing, emang Bahasa Indonesia kamu
udah bener? Bahasa Indonesia ujian aja dapet 60, gitu kok bangga belajar Bahasa
asing’. Kata tersebut, adalah perkataan orang kerdil. Kenapa saya bilang orang
kerdil? Karena mereka hanya mau hidup dalam tempurung kecil mereka yang berada
di zona nyaman mereka. Mereka nggak terlalu berani untuk keluar dari dunia
kecil mereka. Selain itu, mendapatkan nilai ujian sempurna dalam tes Bahasa
Indonesia adalah bukan patokan kita menjadi nasionalis apa tidak.
Sejauh ini saya baru menguasai Bahasa Inggris (tentunya),
Bahasa Korea, sedikit Bahasa Jerman, dan sedang belajar Bahasa Belanda. Hanya
orang eksakta yang berani berbicara saja yang mendapatkan peluang berkembang
lebih besar untuk maju. Seorang teman saya sedang menyelesaikan studi S3
astronominya di Jepang. Seorang teman lain baru saja selesai Magister
matematika di Liverpool, Inggris. Dan masih banyak yang lainnya. Mereka
mengembangkan diri mereka di dunia luar, dan kembali untuk ikut membangun negaranya.
Hari gini nggak mau ngomong pake Bahasa asing, terutama
Bahasa Inggris? Hidup aja di hutan.
Terdengar sarkasme mungkin, tapi ini sindiran bagi mereka
yang TIDAK MAU belajar. Bukan yang tidak bisa. Banyak orang yang tidak bisa
berbahasa asing tapi memiliki kemauan belajar yang tinggi karena mereka ingin
bisa. Bahkan di kantor saya pun, Bahasa Inggris adalah Bahasa utama karena
selalu digunakan untuk meeting dan berhubungan dengan affiliates yang ada di Asia
Pasifik. Karena Bahasa asing juga saya bisa diterima kerja tanpa melamar.
Manfaat yang didapat
jika menguasai Bahasa asing adalah menjadi mudah bergaul dengan orang baru.
Saya pernah dijalan sedang berjalan, ada dua orang tua yang sedang bertanya
alamat dalam Bahasa Inggris, tapi dengan logat yang tak seberapa bagus. Saya
pun menduga kedua orang tersebut dari Korea, dan saya seketika membantu dengan
menggunakan Bahasa Korea. Apakah hal ini kebetulan? Saya percaya tidak ada yang
kebetulan, dankarena saya menguasai Bahasa Korea, saya pun bisa membantu kedua
orang tersebut.
Ada lagi ketika saya pergi ke Bromo dengan salah seorang
teman Korea saya, ternyata kami pergi berempat. Dua orang lainnya adalah orang
Belanda. Sedangkan sopir tour tidak bisa berbicara Bahasa asing. Akhirnya saya
yang bertugas menjawab semua pertanyaan mereka tentang Bromo dan Indonesia.
Membantukah hal tersebut? Sure it was.
Selain itu, bisa saja kalian mendapatkan dream job tanpa usaha submit lamaran di perusahaan terutama
perusahaan global. Karena kebanyakan perusahaan global menggunakan Bahasa
Ingris sebagai Bahasa utama. Jelasnya kalian bisa berkomunikasi dengan orang
asing dengan lancar.
Jadi intinya, ketika kamu dibilang nggak nasionalis karena
belajar Bahasa asing, just fuck them off.
Mereka nggak punya hak mengatakan dan menilai kenasionalismean kita kepada
negeri ini. Bagaimana kalau saya mencerdaskan anak bangsa melalui Bahasa asing
yang membawa didikan saya menuju impiannya, apakah hal itu bisa dibilang nggak
nasionalisme? Saya tidak pernah mengajarkan untuk makar, untuk membelot dari
bangsa ini. Yang ingin saya lakukan melalui Bahasa asing adalah membawa negeri
ini maju untuk bisa dikenal dan lebih dihargai oleh negara lain. Bagaimana
caranya untuk mengenalkan negara kita kepada dunia? Ya dengan menggunakan
Bahasa asing. Bisa menggunakan tulisan, maupun secara langsung.
Semoga para pemilik otak kerdil mempertimbangkan lagi
perkataan menyakitkan mereka. Karena ucapan kalianlah yang sejatinya berpotensi
memecahbelah bangsa ini.
Pr/Br
Assalamu'alaikum....
BalasHapusGada yg salah kok dengan belajar bahasa asing, salah satu pesan Rosul adalah tuntutlah ilmu sampe ke negeri china...gimana bisa kuasai ilmunya klo ga belajar bahasa mereka...ok saya rasa gada yg perlu diperdebatkan soal salah dan ga salah ttg belajar bahasa asing malah saya tambahkan sangat penting untuk menguasainya.
Dari akhi paragraf di atas saya menggunakan kata menguasai dengan maksud luas, jika kita sepaham bahwa bahasa adalah salah satu dari unsur budaya maka kita belajar bahasa asing dengan harapan menguasai bahasa atau budaya mereka untuk kita gunakan dengan baik, untuk berinteraksi dengan mereka, saling bertukar pengetahuan, melengkapi wawasan dan lain sebagainya. Krmbali ke kalimat menguasai yg disini saya artikan untuk kebaikan diri kita, banyak orang yang saya pikir tidak hanya saat belajar bahasa tapi pada ilmu2 lain pula, mereka berhasil mempelajari tapi diluar menguasai mereka malah di kuasai...sehingga muncul anggapan di masyarakat bahwa saat kita menggunakan bahasa asing musal inggris atau yg lainnya kita cenderung dianggap melupakan budaya kita sendiri...memang ga semua, saran saya kita positif dengan tidak menganggap mereka berpikiran sempit, melainkan lebih perlu kita tunjukan dan memang sudah tugas anda sebagai ahli bahasa untuk membuktikan bahwa anda menguasai bukan dikuasai dengan cara masih menunjukan jati diri budaya asal usul kita yang masih melekat, karena saya tau anda sebagai penulis dari sahabat saya rekan anda di blog ini, saya tidak meragukan budaya yg masih melekat di diri anda, namun banyak yang orang yang masih perlu di tunjukan bahwa ada orang yang menguasai bahasa atau ilmu dan masih memegang teguh budaya asal usul kita, selamat berjuang!
waalaikumsalam,
Hapushalo mas Oni... terima kasih kunjungannya dan komentarnya di duarenjana ya.
iya saya juga setuju maksudnya menguasai juga bukan menguasai yang jelek2 mas, kl yang jelek2 mah bukan tujuan kita sih hehee. mengutip apa kata bung karno, kuasai bahasanya, taklukkan negerinya. tentu saja artiannya luas dong. lagian saya juga nggak kayak ibu tiri yang ada di sinetron indonesia kok hohoho
ya meskipun nggak smua mas, tapi ini sebagai 'tamparan' halus dan pembelajaran aja sih bagi mereka, soalnya capek mas, kita yang tau jiwa nasionalisme kita masih berkibar begini, eh dgn enaknya aja mreka ngmong nggak cinta tanah air gara2 belajarbahsa asing. itu belaku buat selainn bhs inggris pula. ya skrg kl dibalikin lg, situ demen lagu2 band inggris dibilang nggak cinta tanah air mau nggak? kbnyakan sih dari mereka iri aja sih menurutku hahaha *nyinyir dikit*
anyway, makasih ya kunjungannya. kritik sarannya di tulisan yang laen juga dinnti lho :)