Jumat, 01 Maret 2019

Pemain bola Vs Mafia bola



Dua hari yg lalu team sepak bola Indonesia U-22 kembali mengukir sejarah dengan menjuarai AFF U-22 yg diselenggarakan di negara Kamboja dengan mengalakan sang juara bertahan Thailand dengan score 2-1.

Gaes hari ini aku tidak mau membahas jalannya pertandingan karena sudah banyak media media messa, status status di media social yg menyoroti, mengupas tuntas atau pun memberitakan kemenang bersejarah ini, yang aku mau bahas adalah kemenangan di tengah terkuaknya kasus pengaturan score di Indonesia yg saat menjadikan ketua umum PSSI Joko Driyono tersangka, ini menimbulkan pertanyaan dalam diriku apakah selama ini paceklik gelar Indonesia di semua ajang sepak bola itu di karenakan hal tersebut (pengaturan score oleh mafia bola)? pertanyaan ini tidak timbul secara spontan namun juga me - refer dari kekuatan teamnass Indonesia U - 22 sebelum team ini, di tambah lagi pelatih terdahulu adalah pelatih asing berkualitas yg bisa disimpulkan kemampuan meramu strateginya lebih baik dari pelatih yg sekarang, bukan aku under estimate pada pelatih local tetapi aku menilai dari pengalaman dan prestasi pelatih pelatih asing berkualitas sebelum Indra Safri tidak dapat dianggap biasa saja.

Hal hal diataslah yg memicu munculnya pertanyaan dalam diriku, apalagi setelah aku melihat video YouTube salah satu pelatih terbaik Indonesia asal Jerman yg menjelaskan tentang posisi posisi yg benar yg pasti di ketahui oleh semua pemain professional yg berlaga di liga Indonesia. Beliau mempertanyakan kwalitas pemain profesiaonal Indonesia yg sering melakukan kesalahan dasar sebagai seorang pemain belakang dalam man to man marking pemain depan lawan, pertanyaannya apakah dia tidak mengetahui ilmu itu? pelatih ini menolak karena menurutnya penempatan posisi yang salah ini bisa sebabkan 2 factor yg pertama karena memang si pemain salah menempatkan posisi atau yang kedua disengaja salah posisi? hanya si pemain yang tau


Setelah aku mengetahui teknik teknik tersebut aku jadi menarik sebuah pendapat tersendiri  memang ada kemungkinan pemain atau salah satu pemain salah dalam menempatkan posisi penjagaannya terhadap musuh di lapangan tapi apakah mungkin kalau semua pemain belakang melakukan kesalahan yg sama kan? atau dalam 90 menit plus injuritime pemain belakang melakukan kesalahan yg sama berkali kali yg membuat teamnya tertinggal dari lawan,bisa jadi pemain pemain ini mendapatkan suap agar bermain jelek? sekali lagi hanya mereka yg tau dan Tuhan




Kalau memang benar dugaanku gaes, berarti sudah berapa tropi yg hilang? sudah berapa kesempatan yg terbuang gaess ?hanya untuk kepentingan kantongnya sendiri? kasihan negara ini di perlakukan tidak adil oleh rakyatnya sendiri hanya karna uang.


Harapan ku gaes, kemenangan teamnas sepak bola U - 22 di ajang AFF Cup dan terbongkarnya serta tertangkapnya mafia bola di Indonesia menjadi awal kebangkitan teamnass Indonesia di semua ajang kompetisi dunia. Kita berdoa Bersama guys agar garuda dapat bangkit kembali dari keterpurukanya daan dapat mengembalikan reputasi diri sebagai salah satu macan di Asia Tenggara



Br/Pr














Tidak ada komentar:

Posting Komentar