Kamis, 21 Maret 2019

Elektabilitas pertahana menurun

Guyssssss hari ini aku mau menulis tentang politik ya guyyssss, karena kemarin aku melihat postingan survey litbang Kompas di semua media (media social, media cetak, media televisi) semuanya pada rame membahas hal itu.

Kita langsung aja guys kenapa survey litbang kompas ini rame di bicarakan? kenapa guyssss? ya, jawabannya survey itu menunjukan trend menurunnya elektabilitas dari petahana atau pasangan no urut 1 pak Jokowi - Makruf dan meningkatnya elektabilitas pasangan no urut 2 pak Prabowo - Sandi (seru kan guysss!!!) 

Aku ingin sedikit menganalisa tentang dampak Survey yg di lakukan Litbang Kompas, tanpa kita sadari survey ini menjadi kan rapot/penilaian bagi kinerja Jurkam kedua paslon dimana dengan hasil ini sepertinya strategi yg di lakukan oleh jurkam paslon no urut 2 berhasil, berita berita miring yg sering di eksploitasi, keburukan keburukan pemerintah sekarang yg sering di angkat ke permukaan dan hoax hoax tentang isu AGAMA dan SARA mengait kaitan pihak petahana dengan paham komunis,hal hal tersbut membuat ruang gerak petahana menjadi sempit mereka mencoba mengurung petahana, isu isu tersebut otomatis membuat sebuah garis dimana jika pihak petahana (terutama semua komponen yg tergabung pada pemerintahan Jokowi) melangkah sedikit keluar dari garis lurus itu makan pasukan jurkam paslon no urut 2 akan siap membesar besarkan seolah kesalahan ini adalah isu Nasional yg berdampak sedikit demi sedikit melunturkan kepercayaan public terhadap pemerintahan/petahan dan strategi ini menurutku sekaligus mengalahkan keuntungan menjadi penguasa.

Strategi Jitu lainnya ialah memperlihatkan sudut pandang Negatif terhadap prestasi prestasi yg telah di capai oleh pemerintah salah satu contoh dampak Negatif dengan di bangunnya banyak jalan tol di Indonesia kemudian saat pemerintah berhasil mendapatkan saham mayoritas PT Freeport sebesar 51% dimana selama 50 th di kuasai asing oleh pihak paslon no urut 2 ditanggapi dengan negative bahkan merekak dengan berbagai alasan berhasil menggiring pandangan public sehingga membuat pandangan public terhadapt salah satu prestasi terbaik pemerintah ini hanya sebagai pencapaian biasa saja dan hebatnya bahkan mereka dapat merubah padangan public terhadap prestasi pemerintah ini adalah suatu kebodohan yg merugikan rakyat.Hal ini membuat pemilih/ public menjadi ragu ragu dalam menentukan pilihannya.


Akan tetapi menurutku strategy ini belum seratus persen berhasil, memang elektabilitas Paslon no 1 turun dan elektabilitas Paslon no 2 naik tapi presentasi tingkat pemilih yg gulput juga meningkat yg artinya sasaran menurunkan tingkat kepercayaan public terhadap pemerintah berhasil namun di lain sisi suara tertersebut tidak sepenuhnya pindah ke Paslon no urut 2 melainkan terbagi 2 antara memilih Paslon no 2 dengan yg tidak menentukan pilihan (GOLPUT).

Kembali ke Surve di lain sisi Survey kompas ini membuat pihak petahan dan jurkam Paslon no  urut 1 semakin panik karena pastinya ini menjadi penilaian buruk terhadap kinerja Jurkam no urut 1, aku penasaran guyyysss apa ya strategi baru yg akan di buat oleh Jurkam paslon no urut 1?untuk membendung strategy paslon no 2,  apa lagi pagi tadi aku lihat berita tanggapan pak Jokowi terhadap penurunan elektabilitas ini, beliau mengatakan kalau penurunan ini akan memacu meningkatkan lagi kinerja jurkam paslon no urut 1 dan dia merasa di untungkan terhadap servey yg di lakukan kompas ini. Pernyataan pak Jokowi ini bisa aku artikan WARNING terhadap Jurkam yg dianggap kurang maksimal.


Berikut ini hasil Survey Litabang yg aku ambil dari IG resmi Kompas https://instagram.com/kompasdata?utm_source=ig_profile_share&igshid=1isfmrm6sxjqu





 
 
Br/Pr











 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar